Intuisi, Kesuksesan dan Kebahagiaan Yang Sejati

Aku mengutip tulisan mengenai intuisi dan pembimbing batin ini karena aku mempraktikkan hal yang sama. Dan ini benar-benar bekerja untukku. Bahwa dalam sebagian besar hal yang kulakukan, itu mengandalkan intuisi.

Aku sadar ini prinsip yang tidak populer. Ya, aku berani tidak populer, dan tidak menggunakan pola pikir mainstream. Tapi inilah yang menghidupkanku selama ini. Menghidupkanku dengan makna yang berlabirin-labirin. Berlaksa-laksa misteri kehidupan tergelar di hadapanku, kitab agung semesta itu. Hanya melalui perjalanan pribadiku dan pintunya adalah intuisi. Aku sadar aku berbeda dan itu tidak apa-apa. Justru banyak miracle dan blessing yang turun langsung merengkuhku saat dalam ketakberdayaan, saat aku pasrah total di haribaan Sang Urip Sejati.

Demikian juga aku memahami tentang kesuksesan dan kebahagiaan. Tulisan yang aku kutip ini kurang lebih akan memberi navigasi.

Intuisi Kesuksesan Dan Kebahagiaan Datang Melalui Pembimbing Batin

Ketika intuisi mulai berfungsi, apakah penyerahan diri adalah satu-satunya teknik untuk intuisi itu, atau pembimbing batin? Apakah seseorang yang hidup melalui intuisi selalu sukses? Bagaimana engkau menilai kesuksesan dan kegagalan? Apakah itu tidak benar, bahwa orang yang hidup secara intuitif akan menjadi lemah secara intelektual?

Osho menjawab, bahwa penyerahan diri adalah satu-satunya teknik bagi pembimbing batin untuk menjadi aktif. Apakah seseorang yang hidup melalui intuisi selalu sukses? Tidak, tapi dia selalu bahagia – entah dia sukses atau tidak. Dan seseorang yang tidak hidup secara intuitif selalu tidak bahagia, entah dia sukses atau tidak.

Sukses bukanlah kriteria, karena kesuksesan tergantung pada banyak hal. Kebahagiaan adalah kriterianya, karena kebahagiaan hanya bergantung padamu. Engkau mungkin tidak sukses karena orang-orang lain adalah pesaing di sana. Bahkan jika engkau bekerja secara intuitif, orang-orang lain mungkin bekerja dengan lebih licik, lebih cerdik, lebih penuh perhitungan, lebih agresif, lebih tidak bermoral.

Jadi kesuksesan tergantung pada banyak hal. Kesuksesan adalah fenomena sosial. Engkau mungkin tidak sukses. Jadi hal pertama adalah Osho tidak mengatakan bahwa jika engkau mengikuti pembimbing batin, engkau akan selalu sukses dalam arti kesuksesan yang terakui dunia. Tetapi dalam arti kesuksesan yang mendapat pengakuan dari seorang Buddha atau seorang Yesus, engkau akan sukses.

Tetapi ukuran kesuksesan itu adalah kebahagiaanmu, kebahagiaan sejatimu. Apapun yang terjadi tidak akan relevan, engkau akan bahagia. Entah dunia berkata bahwa engkau telah menjadi pecundang, atau dunia membuatmu menjadi bintang, sukses, itu tidak ada bedanya. Engkau akan senang apa pun yang terjadi. Engkau akan bahagia.

Osho Menjawab Mengenai Kebahagiaan dan Kesuksesan

Kata Osho selanjutnya. Kebahagiaan adalah sukses bagiku. Jika engkau bisa memahami bahwa kebahagiaan adalah kesuksesan, maka aku katakan engkau akan selalu sukses. Tetapi bagimu, kebahagiaan itu bukan kesuksesan. Dukses adalah sesuatu yang lain. Itu mungkin bahkan menjadi kesengsaraan.

Bahkan jika engkau tahu itu akan menjadi kesengsaraan, engkau merindukan kesuksesan. Tanyalah para pemimpin politik. Mereka ada dalam kesengsaraan. Aku belum pernah melihat pemimpin politik mana pun yang bahagia. Mereka hanya sengsara, tetapi tetap saja mereka berusaha untuk posisi yang lebih tinggi, berusaha untuk naik lebih tinggi di tangganya.

Dan mereka yang sudah berada di atas ada dalam kesengsaraan, dan dia tahu itu. Tetapi kita siap untuk menjadi sengsara jika kesuksesan datang kepada kita. Jadi, apakah kesuksesan bagi kita? Sukses adalah pemenuhan egoistis, bukan kebahagiaan.

Itu hanya agar orang-orang bisa berkata bahwa engkau telah sukses. Engkau mungkin telah kehilangan segala sesuatunya, engkau mungkin telah kehilangan jiwamu. Dan engkau mungkin telah kehilangan semua kepolosan yang memberi kebahagiaan. Engkau mungkin telah kehilangan semua kedamaian, keheningan, yang membawamu lebih dekat kepada yang Ilahi. Atau engkau mungkin telah kehilangan semuanya, dan hanya menjadi seorang yang gila, tetapi dunia akan mengatakan engkau sukses.

Bagi Dunia, Kepuasan Ego Adalah Kesuksesan, Osho Mengatakan Itu Bukan.

Kata Osho lagi. Bagiku, untuk menjadi bahagia adalah kesuksesan. Entah ada orang yang tahu tentang dirimu atau tidak. Itu tidak relevan, apakah ada yang tahu tentang engkau atau tidak. Apakah engkau hidup sama sekali tidak terkenal, tidak pernah terdengar. Dan tidak ada yang memperhatikan. Tetapi jika engkau bahagia, engkau telah sukses.

Jadi ingatlah perbedaan ini, karena ada banyak orang yang ingin menjadi intuitif, yang ingin menemukan pembimbing batin, hanya untuk sukses di dunia. Untuk mereka pembimbing batin akan menjadi kekecewaan.

Pertama, mereka tidak bisa menemukan pembimbing batin. Kedua, bahkan jika mereka bisa menemukannya, mereka akan sengsara. Karena apa yang mereka tuju adalah pengakuan oleh dunia. Pemenuhan ego,bukan kebahagiaan. Jadilah jernih dalam pikiran dan jangan berorientasi pada kesuksesan.

Sukses adalah kegagalan terbesar di dunia. Jadi jangan berusaha untuk sukses. Jika tidak, engkau akan gagal. Pikirlah tentang menjadi bahagia. Setiap saat berpikirlah untuk menjadi lebih dan semakin bahagia. Maka seluruh dunia mungkin berkata engkau gagal, tetapi engkau tidak akan gagal. Engkau telah mencapainya.

Buddha adalah kegagalan di mata teman-temannya, keluarga, istri, ayah, guru, masyarakat. Dia gagal. Dia telah menjadi pengemis. Jenis kesuksesan apa ini? Dia bisa menjadi raja yang besar. Dia memiliki sifat-sifatnya, dia memiliki kepribadiannya. Dan dia memiliki pikirannya. Dia bisa menjadi penguasa yang besar, tetapi dia menjadi seorang pengemis. Dia gagal dan itu jelas.

Tetapi aku katakan kepadamu, dia tidak gagal. Jika dia telah menjadi raja maka dia akan telah gagal, karena dia akan telah kehilangan kehidupan yang nyata. Apa yang dia capai di bawah pohon Bodhi adalah nyata. Dan apa yang dia kehilangan itu tidak nyata. Dengan yang nyata engkau akan sukses dalam kehidupan batin. Dan dengan yang tidak nyata aku tidak tahu.

Hanya Dengarkan Pembimbing Batin Jika Ingin Sukses Yang Sebenarnya

Jika engkau ingin sukses dalam dunia yang tidak nyata, maka ikutilah jalan dari mereka yang bekerja dalam kelicikan, kecerdikan, persaingan, kecemburuan, dan kekerasan. Ikutilah jalan mereka, pembimbing batin itu bukan untukmu. Jika engkau ingin mendapatkan sesuatu dari dunia, maka jangan dengarkan pembimbing batin.

Tetapi pada akhirnya engkau akan merasa bahwa meskipun engkau telah memenangkan seluruh dunia, engkau telah kehilangan dirimu sendiri. Yesus berkata, “Dan apa yang manusia dapatkan jika dia kehilangan jiwanya dan mendapatkan seluruh dunia?” Siapa yang akan engkau sebut sukses, Alexander Agung atau Yesus yang mereka salibkan? Jadi jika dan ‘jika’ itu harus kau pahami dengan baik. Jika engkau tertarik dengan dunia, maka pembimbing batin bukanlah pembimbing bagimu.

Jika engkau tertarik pada dimensi dalam dari keberadaan maka pembimbing batin, dan hanya pembimbing batin, yang bisa membantu.

Mengutip : OSHO ~ Vigyan Bhairav Tantra, Vol 2, Ch 38

Oleh Nunik Cho

Intuisi Kesuksesan dan Kebahagiaan

nunikcho.com desain Website by Cahaya TechDev-klubcahaya.com


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.